Buka Simulasi Penanggulangan Bencana, Ini Pesan Wagubri

PEKANBARU- Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution resmi membuka simulasi penanggulangan bencana di Provinsi Riau Tahun Anggaran (TA) 2022 di Hotel Pangeran, Selasa (07/06/2022).

"Dengan mengucap Bismillahirahmanirrahim, simulasi penganggulangan bencana di Provinsi Riau Tahun 2022 dengan resmi saya nyatakan di buka," bukanya.

Ia menyatakan bahwa Provinsi Riau merupakan provinsi yang memiliki lahan gambut terluas di Sumatera, 52 persen sebaran gambut itu terdapat di Pulau Sumatera dan di Provinsi Riau.

"Luasnya sebaran gambut di Provinsi Riau ini memudahkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di setiap musim kemarau," kata Edy Natar.

Menurut Wagubri Edy Natar Nasution, alih fungsi lahan atau konversi lahan dengan cara membakar merupakan langkah favorit karena murah, mudah dan cepat sehingga pada musim kemarau banyak sekali dilakukan pembakaran kemudian pada akhirnya menjadi tidak terkendali.

"Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau dalam satu tahun terjadi dalam 2 periode yaitu Bulan Februari sampai Awal Maret, kemudian Bulan Mei hingga September," ungkapnya.

Lebih lanjut, pihaknya menyatakan bahwa hal ini berkaitan erat dengan adanya dua puncak kemarau dalam satu tahun pada bulan tersebut.

"Peristiwa kebakaran hutan dan lahan terjadi dengan intensitas keparahan wilayah, kerusakan dan dampak kerugian yang beragam," sebut Wagubri Edy Natar Nasution.

Kemudian, Edy Natar Nasution menyampaikan bahwa melalui simulasi penanggulangan bencana ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, pengetahuan serta kesiapsiagaan masyarakat termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) yang dalam hal ini Provinsi Riau terhadap potensi kejadian bencana kebakaran hutan dan lahan.

"Kita juga berharap Pemerintah Daerah mampu untuk menginisiasi dan memfasilitasi secara mandiri pelaksanaan simulasi diwaktu yang akan datang," harapnya.

Oleh karena itu, ia mengungkapkan bahwa hal ini menjadi sangat penting untuk meminimasilir terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau.

"Pada saat dua tahun terakhir sebenarnya kita mampu menekan dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Hal ini diperlukan adanya kerjasama yang baik seperti kita melakukan antisipasi dalam dua tahun terakhir," ungkap Edy Natar.

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.